Semakin meningkatnya kesadaran akan gaya hidup yang berlebihan, membuat tak sedikit orang yang memilih untuk menjalankan gaya hidup minimalis atau minimalism. Gaya hidup minimalis atau minimalism adalah gaya hidup sederhana, dengan hanya menggunakan barang atau segala sesuatunya yang benar-benar diperlukan. Yuk simak cara menerapkan gaya hidup minimalis berikut ini.
Apa Itu Minimalism atau Gaya Hidup Minimalis?
Sebagian dari Anda mungkin belum memahami benar tentang gaya hidup minimalis atau minimalism. Faktanya, tak sedikit orang yang salah kaprah mengenai gaya hidup minimalis, seperti misalnya menganggap kalau orang dengan gaya hidup minimalis ini tak boleh memiliki lebih dari 100 buah barang di rumahnya, hingga batasan warna pakaian berupa hitam dan putih saja.
Sejatinya, gaya hidup minimalis atau minimalism adalah gaya hidup sederhana, di mana orang yang menjalankan gaya hidup ini berusaha untuk mengidentifikasi apa saja hal atau barang yang memang diperlukannya dalam kehidupannya. Nantinya, dirinya pun akan memiliki keberanian sendiri untuk menghindari atau menyingkirkan apa saja hal yang sama sekali gak dibutuhkannya.
Gaya hidup minimalis tak terbatas hanya dalam meminimalisir penggunaan barang saja, melainkan juga hal-hal lain yang sebenarnya tak penting, tetapi terlalu dipikirkan sehingga mempengaruhi kesehatan mental dan fisiknya. Dengan tak lagi adanya distraksi tersebut, maka orang yang menjalani gaya hidup ini bisa fokus pada hal yang memang penting baginya dalam kehidupan.
Cara Menerapkan Gaya Hidup Minimalis
Seseorang yang menjalani gaya hidup minimalis akan bisa dilihat dari caranya bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Contoh kecilnya saja, dirinya tak akan mudah tergoda untuk membeli barang yang memang sama sekali tak dibutuhkannya. Bagi Anda yang ingin menjalankan gaya hidup minimalis ini, yuk simak cara yang bisa dilakukan untuk memulainya di bawah ini.
1. Tentukan Prioritas Hidup
Langkah pertama untuk memulai gaya hidup minimalis adalah dengan menentukan apa saja prioritas Anda dalam kehidupan. Tak hanya sebatas barang yang diprioritaskan untuk dimiliki saja, melainkan juga mencakup prioritas Anda dalam menjalankan pekerjaan, hubungan sesama manusia, serta hal lainnya yang mencakup baik fisik maupun mental.
Dengan mengetahui apa saja hal yang Anda prioritaskan dalam hidup, maka Anda bisa menghindari hal tak penting yang menyertainya, karena sama sekali tak akan mengganggu prioritas hidup Anda. Selain itu, Anda juga bakal bisa dengan mudah menentukan apakah suatu barang, pekerjaan, hingga hubungan perlu dipertahankan atau tidak, berdasarkan prioritas tersebut.
2. Fokus pada Kualitas, Bukan Kuantitas
Siapa bilang sih kalau orang yang menjalankan gaya hidup minimalis gak akan lagi pergi shopping? Aktivitas belanja masih tetap jalan kok, namun yang menjadi pembeda adalah yang dulunya fokus pada kuantitas, sekarang fokus pada kualitas. Jika dulunya dalam sebulan bisa beli 5 buah baju, sekarang bahkan 1 pun gak dibeli karena yang sebelumnya masih bisa digunakan.
Membeli barang yang berkualitas memungkinkannya untuk digunakan dalam waktu yang lama, bahkan hingga bertahun-tahun lamanya, karena barang dengan kualitas yang bagus gak akan cepat rusak. Tak hanya itu saja, kebiasaan fokus pada kualitas ini juga akan menghindarkan dari kebiasaan menumpuk barang, di mana tak semuanya memang benar-benar diperlukan dan akan digunakan.
3. Menyingkirkan Barang yang Tak Digunakan
Seberapa banyak barang sekarang ini di kamar Anda, yang memang benar-benar Anda gunakan? Tak sedikit orang yang menyimpan barang yang tak lagi digunakannya, sehingga membuat kamar atau rumahnya menjadi makin sesak. Inilah salah satu alasan mengapa orang dengan gaya hidup minimalis melakukan decluttering atau menyingkirkan barang yang tak lagi diperlukannya.
Minimalism adalah gaya hidup yang mengajarkan orang untuk hidup dengan keperluan dasar yang memang dibutuhkannya. Saat ada barang yang tak lagi dibutuhkan atau digunakannya, lebih baik disingkirkan daripada bertumpuk begitu saja. Barang yang tak lagi dibutuhkan bisa dibuang, disumbangkan, atau juga dijual kembali. Lumayan bukan bisa dapat tambahan uang jajan.
Jika Anda kesulitan untuk melepas suatu barang, Anda bisa tanyakan pada diri Anda sendiri beberapa pertanyaan spesifik. ‘Apakah barang itu diperlukan?’, ‘apakah barang itu digunakan?’, serta ‘kenapa Anda bisa memiliki barang tersebut?’, adalah beberapa pertanyaan yang harus Anda cari jawabannya. Jika jawabannya ‘tidak’, maka itu saatnya untuk menyingkirkan barang tersebut.
4. Jangan Lapar Mata
Ayo ngaku, seberapa sering Anda membeli barang hanya karena lapar mata saat melihatnya? Barang yang kayaknya dibutuhkan, padahal tidak diperlukan sama sekali. Tak sedikit juga lapar mata membuat seseorang membeli barang, yang akhirnya sama sekali tidak pernah dipakainya. Hal ini tentu membuat barang jadi menumpuk di rumah dan uang yang dikeluarkan jadi sia-sia.
Lantas, bagaimana menghilangkan kebiasaan lapar mata ini saat Anda ingin memulai gaya hidup minimalis? Caranya adalah dengan meyakinkan diri Anda apakah barang tersebut memang dibutuhkan, serta apa akibatnya jika barang tersebut tidak dibeli. Jika ada atau tidaknya barang sama sekali tak mempengaruhi hidup sehari-hari, maka tentu saja tidak perlu dibeli.
5. Berhenti Memedulikan Perkataan Orang
Seperti yang disebutkan sebelumnya, minimalism adalah gaya hidup yang bukan hanya perihal harta dan barang saja, melainkan juga hidup tenang tanpa memikirkan hal yang bisa mengurangi kebahagiaan. Jika selama ini Anda selalu dibuat tertekan, kepikiran, serta tak nyaman dengan perkataan orang lain di sekitar Anda, mulai dari sekarang coba untuk tak memedulikannya.
Fokuslah hanya pada kehidupan Anda saja, tanpa perlu mendengarkan perkataan orang lain yang hanya menambah beban pada pikiran Anda. Jangan sampai nantinya, perkataan orang di sekitar tersebut membuat energi Anda jadi terkuras, hingga Anda menjadi kurang termotivasi untuk hidup bahagia. Anda adalah orang yang paling tahu tentang diri Anda, bukannya orang lain.
6. Kurangi Keterikatan Emosional pada Sebuah Barang
Pernahkah Anda urung untuk membuang suatu barang, karena merasa barang tersebut merupakan barang yang diberikan orang tua, pasangan, atau orang lain yang dekat dengan Anda. Salah satu tantangan terbesar untuk menjalankan hidup minimalis adalah membuang barang yang memiliki keterikatan emosional dengan Anda, namun bagaimanapun itu tetap harus dilakukan.
Sedikit demi sedikit, kurangilah keterikatan emosional antara Anda dengan suatu barang. Meskipun barang tersebut punya makna tertentu di hidup Anda, namun jika tidak bisa digunakan lagi tentu gak ada gunanya. Daripada menumpuk begitu saja, Anda bisa sumbangkan atau beri pada orang lain, yang mungkin saja barang tersebut berguna jika sudah berada di tangan orang lain.
Gaya hidup minimalis atau minimalism adalah gaya hidup adalah gaya hidup sederhana, di mana seseorang hanya fokus pada hal yang dibutuhkannya dan bisa membuatnya bahagia, serta meminimalisir hal yang tak dibutuhkannya. Dengan menjalankan gaya hidup minimalis ini, seseorang bisa terhindar dari gaya hidup konsumtif, serta bisa fokus dengan dirinya sendiri.