Berbicara tentang gangguan mental pada anak dan remaja, menurut acog.ord, satu dari lima remaja dengan usia 9 – 17 tahun mengalami gangguan mental (mental disorders) yang dapat didiagnosis pada tingkat keparahan. 1 dari 10 anak remaja memiliki gangguan kesehatan mental signifikan, sepertiga di antaranya menerima perawatan yang dibutuhkan, setengah dari semua masalah gangguan dimulai secara serius pada usia 14 tahun, akan tetapi pengobatan cenderung tidak dimulai selama usia 6 – 23 tahun setelah waktu kejadian (awitan).
Apa Itu Gangguan Mental?
Gangguan mental adalah sebuah masalah kesehatan secara keseluruhan tentang cara berpikir, mengendalikan perasaan, dan berperilaku. Gangguan kesehatan mental atau penyakit mental dapat didefinisikan sebagai sebuah pola atau perubahan dalam berpikir, merasa atau berperilaku yang dapat menyebabkan seseorang (anak, remaja, dan dewasa) mengalami penderitaan dan sulit hidup secara normal.
Gangguan mental pada anak dan remaja adalah keterlambatan atau masalah yang menyerang pikiran, perilaku, keterampilan sosial, atau dalam pengaturan emosi yang cenderung menyimpang sesuai dengan usia. Masalah kesehatan mental ini akan menyusahkan anak dan remaja sehingga berdampak pada kemampuan mereka untuk berfungsi dengan baik di rumah, di sekolah, dan di lingkungan sosial.
Tantangan Mengobati Gangguan Mental pada Anak dan Remaja
Tidak mudah untuk memahami gejala dan gangguan kesehatan mental pada anak dan remaja karena perkembangan mereka yang normal menjadi proses yang akan melibatkan perubahan. Selain itu, gejala gangguan mental juga mungkin berbeda-beda tergantung pada faktor tertentu, seperti usia. Selain itu, anak dan remaja mungkin tidak mampu menjelaskan bagaimana perasaan mereka saat ini atau mengapa perilaku mereka seperti itu. Penting bagi orang tua untuk melihat perkembangan anak, dan sedini mungkin mendeteksi jika tampak ada sesuatu yang menyimpang.
Gangguan Umum pada Anak dan Remaja
Gangguan mental pada anak dan remaja yang paling umum terjadi dan sering ditangani oleh ahli kesehatan adalah sebagai berikut:
- Gangguan kecemasan (anxiety disorders)
- Gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas (attention-deficit/hyperactivity disorder/ADHD)
- Gangguan spektrum autisme (autism spectrum disorder/ASD)
- Gangguan makan (eating disorders)
- Depresi dan gangguan mood lainnya (depression and other mood disorders)
- Gangguan stres pascatrauma (post-traumatic stress disorder/PTSD)
- Skizofrenia (schizophrenia)
1. Gangguan kecemasan (anxiety disorders)
Gangguan kecemasan pada anak dan remaja adalah kekhawatiran, ketakutan, atau kecemasan yang secara terus-menerus yang mengganggu kemampuan untuk ikut berpartisipasi dalam kehidupan sosial, baik di rumah, di sekolah, dan di lingkungan. Diagnosis termasuk kecemasan umum, kecemasan sosial, dan gangguan obsesif-kompulsif.
2. Gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas (attention-deficit/hyperactivity disorder/ADHD)
Gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas (ADHD). Dibandingkan dengan kebanyakan anak pada usia yang sama, anak-anak dengan ADHD mengalami kesulitan dengan perhatian, perilaku impulsif, hiperaktif atau beberapa kombinasi dari masalah ini.
3. Gangguan spektrum autisme (autism spectrum disorder/ASD)
Gangguan spektrum autisme adalah sebuah kondisi neurologis yang cenderung muncul pada anak usia dini (sebelum usia 3 tahun). Meskipun tingkat keparahan ASD dapat bervariasi, anak yang terkena gangguan mental ini akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
4. Gangguan makan (eating disorders)
Gangguan makan adalah sebuah sebuah pandangan dan pemikiran yang tidak teratur tentang kondisi berat badan, seperti kebiasaan makan dan diet yang relatif tidak aman. Gangguan makan – misalnya seperti bulimia nervosa, anoreksia nervosa, dan gangguan makan yang berlebihan – berdampak buruk pada disfungsi emosional dan sosial serta juga bisa menjadi komplikasi fisik yang akan mengancam jiwa.
5. Depresi dan gangguan mood lainnya (depression and other mood disorders)
Depresi adalah sebuah perasaan frustasi, sedih dan kehilangan minat yang berlangsung secara terus-menerus dan mengganggu kemampuan anak dan remaja untuk berfungsi dengan baik di rumah, di sekolah dan di lingkungan. Gangguan bipolar juga akan menghasilkan perubahan pada suasana hati anak dan remaja secara ekstrem antara depresi dan emosi.
6. Gangguan stres pascatrauma (post-traumatic stress disorder/PTSD)
PTSD adalah sejenis tekanan emosional yang berkepanjangan, kenangan menyedihkan, kecemasan, mimpi buruk dan berbagai perilaku mengganggu lainnya dalam menghadapi pelecehan, kekerasan, cedera atau peristiwa traumatis lainnya.
7. Skizofrenia (schizophrenia)
Skizofrenia adalah gangguan pikiran yang menyebabkan remaja kehilangan kontak dengan realitas (psikosis). Gangguan mental ini paling umum muncul di akhir usia remaja hingga usia 20-an. Skizofrenia akan menghasilkan gejala seperti delusi, halusinasi, dan perilaku yang tidak teratur.
Pentingnya Kesehatan Mental bagi Anak dan Remaja
Kesehatan mental adalah bagian penting dari kesehatan secara keseluruhan khususnya untuk anak-anak dan remaja, meskipun juga penting bagi orang dewasa. Sementara bagi banyak orang dewasa yang punya gangguan mental, gejalanya muncul pada masa kanak-kanak dan remaja tetapi biasanya tidak dapat dikenali dan ditangani dengan tepat. Untuk remaja dengan gejala gangguan mental, semakin awal pengobatan dimulai, semakin efektif untuk menyembuhkan. Perawatan dini bisa mencegah masalah yang jauh lebih parah dan bertahan lama ketika seorang anak tumbuh remaja dan dewasa.
Tanda-tanda atau Gejala Kesehatan Mental pada Andak dan Remaja
Tidak mudah untuk mengetahui apakah sebuah perilaku akan mengganggu pada anak dan remaja hanya bagian dari masa pertumbuhan, atau masalah yang mesti didiskusikan dengan ahli kesehatan. Tetapi jika ada gejala perilaku yang mungkin berlangsung lama, seperti mingguan atau bulanan, dan jika masalah ini terus mengganggu aktivitas sehari-hari anak dan remaja di rumah dan di sekolah, atau masalah dengan teman, ini menjadi peringatan bagi orang tua untuk segera menghubungi ahli kesehatan.
Gejala atau tanda-tanda gangguan mental pada anak dan remaja adalah sebagai berikut:
- Mudah mengamuk atau tersinggung,
- Sering berbicara tentang kekhawatiran dan ketakutan,
- Sulit duduk dengan tenang dan selalu ingin bergerak,
- Penyimpangan dalam tidur, seperti tidur terlalu sedikit dan banyak, juga diiringi dengan mimpi buruk,
- Tidak tertarik bersosialisasi atau bermain dengan anak dan remaja lain, atau kesulitan dalam menjalin pertemanan,
- Lebih suka menyendiri dan menghindari aktivitas sosial dengan keluarga dan lingkungan,
- Perilaku melukai diri sendiri,
- Merokok dan minum alkohol, atau bahkan menggunakan narkoba,
- Cenderung terlibat dalam perilaku destruktif sendiri atau bersama teman-teman,
- Punya perasaan dan pikiran untuk bunuh diri,
- Mendengar bisikan-bisikan aneh, dan sebagainya.
Tindakan yang Harus Dilakukan Saat Anak dan Remaja Mengalami Kondisi Gangguan Mental
Apa yang harus orang tua lakukan jika anak dan remaja diduga memiliki kondisi gangguan kesehatan mental? Jika mengkhawatirkan kesehatan mental anak, segera konsultasikan dengan dokter. Jelaskan apa saja perilaku yang menjadi perhatian. Bicaralah dengan guru dari anak, kerabat, teman atau pengasuh untuk melihat seperti apa mereka melihat perubahan pada perilaku anak dan remaja. Orang tua dapat membagikan informasi ini dengan dokter secara terus terang.
Diagnosis Gangguan Mental pada Anak dan Remaja
Bagaimana cara ahli kesehatan mendiagnosis gangguan mental pada anak dan remaja? Kondisi kesehatan mental pada anak dapat didiagnosis dan diobati berdasarkan gejala dan bagaimana kondisi tersebut dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari. Untuk membuat sebuah diagnosis, dokter anak mungkin akan menyarankan agar anak dan remaja harus dievaluasi oleh seorang spesialis, misalnya seperti psikiater dan psikolog, atau profesional di bidang perawatan kesehatan mental lainnya. Proses evaluasi ini bisa terdiri dari:
- Selesaikan pemeriksaan kesehatan
- Riwayat kesehatan
- Riwayat trauma fisik atau emosional
- Riwayat kesehatan fisik dan mental keluarga
- Tinjauan gejala dan kekhawatiran umum dengan orang tua
- Garis waktu kemajuan perkembangan anak
- Sejarah Akademik
- Wawancara dengan orang tua
- Percakapan dengan dan pengamatan anak
- Penilaian dan kuesioner standar untuk anak dan orang tua
The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) adalah sebuah panduan yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association, yang akan memberikan kriteria dalam proses pembuatan diagnosis. Ini akan dilihat berdasarkan sifat, durasi, dan dampak dari gejala. Pedoman diagnostik lain yang biasanya digunakan seperti the International Classification of Diseases (ICD) dari WHO.
Berapa lama proses diagnosis gangguan mental pada anak dan remaja? Penyakit mental pada anak dan remaja akan memakan waktu yang relatif tidak sebentar karena khususnya anak kecil cenderung mengalami kesulitan untuk memahami perasaan mereka. Dokter biasanya akan mengubah atau update atau menyesuaikan diagnosis dari waktu ke waktu.
Penanganan Gangguan Mental pada Anak dan Remaja
Bagaimana sistem penanganan gangguan mental pada anak dan remaja? Ada beberapa opsi pengobatan umum untuk anak dan remaja yang memiliki kondisi kesehatan mental, yaitu sebagai berikut:
- Psikoterapi. Ini juga dikenal sebagai terapi bicara atau terapi perilaku. Pada dasarnya, psikoterapi adalah sebuah metode untuk mengatasi masalah kesehatan mental dengan cara berbicara dengan psikolog atau psikiater atau profesional kesehatan mental lainnya. Proses ini akan mempelajari tentang pikiran dan perasaan anak dan remaja dan bagaimana cara mengatasinya.
- Pengobatan. Dokter atau profesional kesehatan mental juga bisa menangani gangguan mental pada anak dan remaja melalui pengobatan. Rekomendasi obat-obatan bisa seperti stimulan, obat anti-kecemasan, antidepresan, antipsikotik atau mood stabilizer. Biasanya dokter akan menjelaskan segala manfaat dan risiko atau efek samping dari pengobatan melalui obat.
Cara Orang Tua Membantu Anak dan Remaja dalam Mengatasi Gangguan Mental
Bagaimana orang tua dapat membantu dalam mengatasi gangguan mental pada anak dan remaja?
Orang tua memainkan peran penting dalam mendukung proses perawatan anak dan remaja. Dalam hal ini, yang dapat dilakukan oleh orang tua adalah sebagai berikut:
- Pelajari tentang penyakit kesehatan mental anak dan remaja.
- Pertimbangkan menggunakan konseling keluarga yang dapat memperlakukan semua anggota sebagai mitra dalam proses rencana perawatan.
- Mintalah nasihat dari dokter atau ahli kesehatan mental tentang bagaimana cara menanggapi anak dan remaja dalam menangani perilaku yang sulit.
- Ikut program pelatihan orang tua, yang dirancang khusus untuk gangguan mental pada anak dan remaja.
- Cari tahu teknik dan cara manajemen stres agar tetap tenang dalam menghadapi anak dan remaja.
- Cari cara untuk bersenang-senang atau bersantai dengan anak.
- Berikan pujian pada kemampuan anak dan berikan semanagat dan dukungan besar.
- Bekerja sama dengan pihak sekolah anak untuk mendapatkan dukungan yang dibutuhkan.
Pandangan Akhir
Pada dasarnya, gangguan mental pada anak dan remaja adalah kondisi yang mungkin berat bagi orang tua. Namun, ini sudah menjadi jalan dari Tuhan, dan sebagai orang tua, alahkah bijaksana jika terus mendukung anak, memberikan semangat, dan tidak berputus asa. Untuk mendapatkan perawatan atau treatment terbaik, segera konsultasikan dengan ahli kesehatan, seperti psikiater dan psikolog. Selain itu, perlu juga untuk lebih awal mendeteksi atau menyegerakan penanganan agar tidak semakin parah. Bagi orang tua, tetap tabah dan ikhlas. Tuhan selalu punya rencana yang lebih baik. Semoga cobaan ini menjadi proses untuk menaikkan derajat. Aamiin.