Dalam sebuah hubungan, kita sering mendengar istilah posesif. Kamu juga pasti sudah tak asing lagi dengan istilah ini. Posesif adalah sikap dimana seseorang merasa menjadi pemilik. Kondisi ini ternyata bisa dipicu oleh berbagai faktor penyebab. Mari kenali lebih jauh pengertian posesif, apa saja faktor pemicunya, serta bagaimana cara mengatasi agar sifat ini tak berkembang semakin buruk.
Pengertian Posesif
Telah disebutkan sebelumnya bahwa posesif adalah sifat dimana seseorang merasa menjadi pemilik. Sebagai pemilik, ia kemudian merasa memiliki kendali. Dalam sebuah hubungan, orang yang memiliki sifat posesif akan berusaha untuk mendominasi dan mengontrol kehidupan pasangannya. Sifat ini akan semakin kuat bahkan bisa cenderung berlebihan dan membuat pasangan yang didominasi merasa tidak nyaman.
Penting untuk diketahui bahwa sikap posesif cenderung mengarah pada hal-hal yang negatif. Orang dengan sifat posesif biasanya akan melakukan berbagai macam cara untuk tetap mempertahankan kendalinya. Bahkan tak sedikit yang rela melakukan tindakan kasar kepada pasangan hanya demi mempertahankan sifat tersebut.
Jika dilihat lebih jauh lagi, arti posesif adalah sikap dimana seseorang akan berusaha sekuat tenaga mempertahankan apa yang dimiliki. Ia tak ragu untuk menyerang orang atau hal-hal lain yang mengancam apa yang ia miliki. Posesif ini juga erat kaitannya dengan perasaan cemburu. Biasanya seseorang yang posesif akan sangat sensitif jika pasangannya berhubungan dengan orang lain.
Mari ambil contoh yang paling mudah. Posesif adalah sikap yang paling sering ditemui pada pasangan kekasih. Biasanya seseorang yang posesif akan merasa bahasa kekasihnya tersebut adalah miliknya. Ia akan menjaga pasangannya dengan cara apapun, bahkan jika harus memaksa, melakukan kekerasan, atau mengekang. Terkadang, sifat ini bisa menjadi lebih buruk: menimbulkan stres, atau bahkan mengakibatkan perilaku self harm.
Apakah Posesif Berkaitan dengan Gender?
Kita sering mendengar orang-orang berpendapat cowok posesif adalah yang terburuk. Stigma ini kemudian membuat kita cenderung menganggap sifat posesif hanya dimiliki oleh cowok. Padahal perlu dilihat lebih dalam lagi, apakah memang posesif ini berhubungan dengan gender dan selalu identik dengan si cowok?
Jawabannya tidak! Baik cowok maupun cewek sama-sama bisa memiliki sikap posesif. Posesif adalah sifat yang dimiliki oleh individu dan tidak berhubungan dengan gender. Tak hanya cowok, cewek juga bisa posesif dan melakukan apapun untuk menjaga apa yang ia miliki. Bahkan cewek bisa melakukan tindakan lebih nekat karena sifat posesif yang ia miliki tersebut.
Seringkali kita melihat dalam jalinan sebuah hubungan, cewek lebih tersiksa karena cowoknya posesif. Padahal cewek juga bisa saja posesif dan cowok tersiksa karena sikap tersebut. Perbedaannya terletak pada cara mereka dalam menunjukkan ketidaknyamanan. Cowok biasanya langsung berusaha tegas mengakhiri hubungan jika si cewek ternyata posesif secara berlebihan, sementara cewek tidak seperti itu.
Saat berpacaran dengan cowok posesif, cewek biasanya sulit terlepas dari hubungan tersebut. Cowok posesif adalah tipe pasangan yang sebenarnya wajib untuk dihindari. Namun karena dibutakan cinta, biasanya cewek lebih sering mengalah dan akhirnya merelakan diri sendiri bertahan di hubungan yang tidak sehat.
Ciri-Ciri Sifat Posesif
Penting untuk diketahui bahwa posesif adalah sebuah sifat yang seringkali tak kita sadari. Ingatlah bahwa sikap posesif tidak boleh dibiarkan berkembang dalam diri kita karena akan menyiksa dan merusak hubungan kita dengan orang lain. Oleh sebab itu penting sekali bagi kamu untuk memahami apakah ada sifat tersebut di dalam dirimu sendiri. Berikut adalah beberapa ciri sifat posesif yang penting untuk kamu pahami:
1. Menganggap Rendah Pemikiran Orang Lain
Posesif adalah sifat dimana seseorang merasa memiliki kendali. Ia akan merasa bahwa pemikirannya sendirilah yang penting dan pemikiran orang lain sama sekali tidak penting. Orang posesif akan merendahkan pemikiran orang lain dan enggan mendengarkan mereka. Padahal dalam menjalin sebuah hubungan kamu harus berkomunikasi dengan baik dan menghargai pendapat satu sama lain.
Sangatlah wajar jika sepasang kekasih berdebat karena ada perbedaan pendapat. Namun, pasangan yang sehat pasti akan berdiskusi dan mencari titik tengah. Lain halnya dengan pasangan yang salah satunya punya sifat posesif. Arti posesif adalah sifat yang merasa pemegang kendali dan pemimpin jadi mau tak mau pendapatnya itulah yang harus diikuti.
2. Cemburu Berlebihan
Ciri lain dari posesif adalah cemburu berlebihan. Mungkin cemburu merupakan sebuah perasaan yang biasa dialami oleh manusia biasa. Namun cemburu yang berlebihan dan tidak beralasan bisa jadi sebuah tanda bahwa kamu adalah orang yang posesif. Pada dasarnya cemburu memang bisa jadi bukti cinta kita kepada pasangan. Di sisi lain, jika cemburu ini ditunjukkan secara berlebihan maka bisa jadi merupakan bukti posesif.
Sesuai dengan pengertiannya, posesif adalah sikap yang merasa bahwa dirinya adalah pemilik dan penguasa dari seseorang. Jika orang tersebut berhubungan dengan orang lain maka si posesif ini akan merasa sangat terancam. Akhirnya ia merasa cemburu dan rasa cemburu ini terlihat sangat berlebihan. Misalnya dengan menginterogasi pasangan, mengecek semua ponselnya, bahkan sampai menguntit pasangan kemanapun pergi.
3. Lebih Sering Mengontrol
Arti posesif adalah pengendali. Dengan kata lain orang yang posesif akan berusaha untuk mengendalikan atau mengontrol orang yang ia sayang. Misalnya, kamu punya pacar dan kamu posesif terhadap pacarmu tadi. Maka secara otomatis kamu akan berusaha untuk mengontrol pacarmu tersebut agar ia tetap di dekatmu dan melakukan hal-hal yang kamu sukai.
Lihat saja dalam sebuah hubungan, cewek atau cowok posesif adalah ia yang akan mengendalikan pasangannya. Padahal dalam sebuah hubungan yang sehat, baik cowok maupun cewek akan saling melengkapi satu sama lain. Mereka saling menghargai pasangannya sebagai individu yang bebas dan punya hak untuk melakukan apa yang disukai.
4. Emosi Tidak stabil
Orang yang posesif biasanya memiliki emosi tidak stabil. Posesif adalah sifat dimana seseorang ingin semuanya berjalan sesuai dengan kehendaknya sendiri. Dengan kata lain, jika ada suatu hal sekecil apapun yang tidak sesuai keinginannya, maka si posesif ini bisa marah besar. Emosinya sangat tidak stabil dan sulit untuk mengendalikannya bahkan di depan orang yang ia sayangi.
Kamu juga pasti sering melihat di media sosial atau di tengah masyarakat, pasangan yang salah satunya sulit mengendalikan emosi. Hanya karena pasangannya melakukan kesalahan kecil atau tidak melakukan apa yang ia inginkan, langsung marah besar. Bahkan bisa sampai melakukan tindak kekerasan dan melukai orang yang dicintai.
5. Mudah Cemas
Sekali lagi, posesif adalah situasi dimana seseorang akan berusaha untuk selalu mengontrol orang lain dan ingin semua berjalan sesuai keinginan. Hal inilah yang menyebabkan seseorang dengan sifat posesif cenderung mudah merasa cemas. Ia takut akan hal-hal yang sebenarnya tidak terjadi. Takut pacarnya direbut orang, takut pacarnya jatuh cinta pada orang lain, takut pacarnya tidak sayang lagi, dan lain sebagainya.
Jadi bisa dikatakan juga bahwa posesif adalah sifat yang tumbuh dari kecemasan. Rasa cemas inilah yang membuat sifat posesif itu tumbuh lebih kuat lagi. Tak heran jika seseorang yang sudah punya sifat posesif akan sulit untuk mengatasinya. Jika tak dibantu dengan cara yang tepat maka sifat posesif ini justru bisa menghancurkan dirinya sendiri.
Faktor Pemicu Munculnya Posesif
Sebenarnya apa sih yang membuat seseorang memiliki sifat posesif? Posesif adalah sebuah sifat yang bisa tumbuh karena ada faktor pendorongnya. Berikut adalah beberapa faktor yang bisa menyebabkan tumbuhnya sifat posesif pada diri seseorang:
1. Sejarah Keluarga
Sifat posesif ternyata bisa dipicu karena sejarah atau riwayat keluarganya. Orang tua memang memegang peran penting pada pengembangan karakter anak. Anak juga cenderung mencontoh sikap yang ditunjukkan oleh orang tuanya. Biasanya orang yang posesif dulunya dibesarkan oleh orang tua yang juga over protective dan cenderung suka mengontrol anaknya sendiri.
Posesif adalah sebuah sifat yang ternyata bisa diturunkan. Jadi orang tua yang posesif punya peluang besar memiliki anak yang juga posesif. Hal ini bisa berbahaya jika anak tersebut tidak bertemu dengan circle atau lingkungan yang tepat. Sifat posesifnya bisa berkembang semakin parah dan membahayakan orang lain.
2. Tidak Percaya Diri
Penyebab lain yang bisa memicu munculnya sifat posesif adalah rasa kurang percaya diri. Saat seseorang merasa tidak percaya diri atau insecure, biasanya ia akan berusaha menjaga apapun yang ia miliki. Apalagi saat ia punya pacar, rasa tidak percaya diri akan menghantuinya dan membuat ia takut kehilangan sang pacar. Akhirnya sifat posesif tersebut muncul.
3. Pengalaman Pahit
Mengingat kembali arti posesif adalah sebuah sifat yang bisa muncul kapan saja. Bisa jadi orang yang sekarang posesif dulunya sama sekali tidak posesif. Hal ini dipicu oleh adanya pengalaman pahit yang dialami oleh seseorang. Bisa saja orang tersebut mengalami masa lalu yang buruk, misalnya ditinggal selingkuh oleh pasangan atau dibohongi oleh pasangannya.
Umumnya, cewek atau cowok posesif adalah tipe orang yang sebenarnya tulus dan penyayang. Hanya saja faktor lingkungan dan luka pada dirinya membuat muncul sifat posesif demi mempertahankan diri sendiri. Jika bertemu dengan orang yang tepat, sebenarnya sifat posesif ini pasti bisa disembuhkan secara perlahan-lahan.
4. Kesepian
Penyebab lain dari posesif adalah kesepian. Rasa kesepian membuat seseorang merasa harus memiliki pendamping dan berusaha sekuat tenaga untuk menjaga pendamping tersebut. Misalnya, kamu merasa kesepian selama ini dan bertemu dengan seseorang yang ternyata sangat cocok denganmu. Kamu pasti merasa ingin melindungi orang tersebut dan mempertahankannya bahkan sampai membuat dirimu sendiri jadi seseorang yang posesif.
Jika dilihat dari semua faktor penyebab ini, bisa disimpulkan bahwa sebenarnya sifat posesif adalah sesuatu yang muncul akibat rasa sakit. Seseorang bisa bertumbuh menjadi sosok yang posesif karena dirinya merasa insecure, sakit, dan kesepian. Itulah mengapa sebenarnya sifat ini bisa disembuhkan. Kamu bisa membantu pasanganmu yang posesif agar sembuh dan menjadi sosok yang lebih penyayang.
Bagaimana jika sifat posesif ini ada pada dirimu? Kamu juga harus berusaha untuk menghilangkannya. Ingatlah bahwa posesif adalah sifat yang bisa dihilangkan dari dirimu dan kamu bisa berubah jadi pribadi dengan karakter yang jauh lebih baik. Mari cari tahu apa saja hal-hal yang bisa dilakukan untuk menghindari sifat posesif agar tidak berkembang lebih parah lagi.
Cara Mengatasi Sifat Posesif
Posesif adalah suatu sifat yang bisa kamu taklukkan. Kamu harus yakin dulu bahwa kamu bisa menghilangkan sifat tersebut. Entah pada dirimu sendiri atau pada sosok pasanganmu. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi sifat posesif:
1. Tinggalkan Masa Lalu
Jika kamu masih terjebak dengan masa lalu, maka tinggalkanlah masa itu. Cewek atau cowok posesif adalah mereka yang memiliki luka di masa lalu dan berusaha untuk mempertahankan dirinya agar tak terluka lagi. Oleh sebab itu sembuhkan dulu lukamu dan bergeraklah dari masa lalu yang pahit tersebut. Temukan pasangan yang tepat untuk membantumu pergi dari masa kelam tadi.
Mungkin tak mudah untuk meninggalkan masa lalu. Apalagi jika masa lalu tersebut melibatkan orang yang sangat berarti untukmu. Namun bagaimanapun juga hidupmu harus tetap berjalan. Kamu harus bertemu dengan orang baru dan menjalin hubungan yang lebih indah. Jadi beranikan dirimu agar terlepas dari jerat masa lalu yang menyakitkan.
2. Jangan Berlebihan
Kendalikan diri sendiri dengan tidak berlebihan dalam menyikapi pasangan. Hal ini mungkin sulit untuk dilakukan apalagi jika sifat posesifmu sudah terlalu kuat. Jika kamu sendiri adalah pribadi yang posesif, maka cobalah untuk mengendalikannya. Pahami bahwa pasanganmu berarti dan tidak harus dikekang sekuat itu agar tetap bersamamu.
Jika pasanganmu yang posesif, maka berikan kasih sayang yang tulus kepadanya. Bangun kepercayaan agar pasanganmu tidak perlu khawatir berlebihan. Komunikasikan secara perlahan sehingga pasanganmu tidak perlu berlebihan lagi dalam menjalin hubungan denganmu.
3. Perluas Pergaulan
Salah satu penyebab sifat posesif berkembang semakin kuat adalah karena circle yang dimiliki oleh seseorang sangat terbatas. Coba bayangkan jika dirimu tidak berteman dengan banyak orang dan hanya menjalin hubungan dengan pacar. Artinya kamu hanya akan fokus pada satu orang tersebut dan cenderung jadi posesif.
Itulah mengapa sangat disarankan untuk memperluas pergaulan. Cari lebih banyak teman, kenali lebih banyak orang, dan biarkan dirimu berbaur dengan mereka. Jika perlu, ajak pasangan untuk berkenalan dengan circle-mu. Semakin banyak mengenal orang maka akan semakin mudah untuk menghilangkan sikap posesif tersebut.
4. Temukan Hobi
Ingat kembali arti posesif adalah sikap dimana seseorang akan merasa sangat berkuasa terhadap pasangannya. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh orang tersebut tak punya hobi atau kegiatan yang ia sukai. Jadi fokus kegiatannya hanya pada pasangan tersebut sehingga waktu yang dimiliki terbuang percuma untuk mengontrol pasangan.
Jika kamu adalah tipe orang yang posesif, maka cobalah untuk menemukan hobi baru. Lakukan kegiatan yang kamu sukai dan bisa membuat kamu bahagia. Lain halnya jika pasanganmu adalah orang yang posesif. Ajaklah pasanganmu tersebut untuk melakukan hal-hal baru. Bantu pasanganmu untuk menemukan hobinya sendiri sehingga ia merasa lebih bahagia dan tidak akan terlalu posesif terhadapmu.
5. Temukan Pasangan yang Tepat
Pada intinya, cara terbaik untuk menyembuhkan posesif adalah dengan menemukan pasangan yang tepat. Jika kamu bertemu dengan orang yang tepat dan bisa mengerti dirimu apa adanya, maka kamu tidak akan terlalu posesif. Apalagi jika pasanganmu tadi bisa membantumu untuk sembuh dari sifat posesif tersebut. Sebaliknya, saat bertemu orang yang salah justru sifat posesif bisa berkembang semakin kuat dan malah menyakiti dirimu sendiri.
Posesif adalah kondisi yang sebaiknya dikendalikan dan disembuhkan secara perlahan-lahan. Jika dirimu sendiri yang memiliki sifat posesif, maka usahakan yang terbaik untuk mengatasinya. Lalu, jika kamu bertemu dengan pasangan yang posesif jangan terburu-buru meninggalkannya. Cobalah untuk membantu pasanganmu agar sembuh dan tidak posesif lagi.